• Jelajahi

    Copyright © Raimas86
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Viral Guru SMK Negeri di Medan Perkosa Keponakannya Hingga Hamil

    Redaksi
    Sabtu, 04 November 2023, November 04, 2023 WIB Last Updated 2023-11-04T09:45:24Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Medan,Tebing Media.Online - Seorang oknum guru disalah satu SMK Negeri di Kota Medan, berinisial MRD (56) ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut. Karena, diduga melakukan pemerkosaan terhadap keponakannya pelajar SMP dan berusia 14 tahun hingga hamil. Selain oknum guru itu, korban juga diperkosa oleh anak pelaku yang merupakan sepupu korban berinisial SNH (24). Oknum guru mata pelajaran otomotif itu, diamankan oleh petugas Renakta Polda Sumut, pada Senin malam, 30 Oktober 2023, di rumahnya di Kota Medan. Sedangkan, SNH saat diamankan berhasil melarikan diri. Kini, tengah diburu oleh petugas kepolisian. Sementara MRD sudah dijebloskan dalam sel penjara Polda Sumut.

    Peristiwa pemerkosaan itu, dibenarkan oleh Kasubdit IV Renakta Polda Sumatera Utara, AKBP Feriana Gultom kepada wartawan, Jumat 3 November 2023. Ia mengatakan terus mendalami kasus keji ini. Untuk diketahui, bahwa korban tinggal bersama pelaku sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2015. Gadis malang itu, merupakan anak dari almarhum abang kandung dari istri MRD. Kasus pemerkosaan itu, terungkap dari kecurigaan guru korban, melihat tubuh korban tidak wajar, pada 16 Agustus 2023. Kemudian, dilakukan pengecekan kesehatan korban di klinik dekat sekolah korban. Alhasil, korban hamil 7 bulan. "Pada hari itu, ada gladi paduan suara dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Guru ini melihat tubuh korban yang tampak gemuk namun tidak wajar. Guru tersebut melaporkan kejadian ini kepada kepala sekolah, dan korban kemudian dibawa ke bidan. Dari sinilah diketahui bahwa korban sedang hamil," jelas Feriana.

    Selanjutnya, Feriana mengungkapkan pihak sekolah bertanya dengan korban siapa yang sudah melakukan perbuatan biadab tersebut. Korban bercerita dan mengaku bahwa pelaku pemerkosaan tersebut, adalah MRD dan SNH. "Si MRD ini adalah pamannya sendiri, yang bekerja sebagai guru di sebuah SMK Negeri di Medan. Sedangkan SNH, merupakan anak dari MRD yang bekerja sebagai asisten dosen di salah satu universitas di Medan. Korban sendiri merupakan anak yatim piatu," kata Feriana. Feriana menjelaskan bahwa SNH diduga melakukan pencabulan hingga pemerkosaan sejak korban duduk di bangku kelas 6 SD. Korban menceritakan apa dialaminya, kepada MRD bukan mendapatkan perlindungan dan pembelaan. Malah, hal yang sama dialami dilakukan pamannya tersebut. Feriana mengatakan hasil pemeriksaan korban dan MRD, menyebutkan bahwa kedua pelaku telah memperkosanya di rumah dengan waktu yang berbeda.

    "MRD mengakui bahwa ia mendapatkan informasi bahwa anaknya mencabuli korban. Namun ia, tidak pernah mengetahuinya secara langsung. MRD melakukan pemerkosaan terhadap korban pada malam hari, ketika istrinya sedang tidur," tutur Feriana. Korban sangat terpukul saat mengetahui bahwa dirinya hamil. Sebelumnya, AZZ mengira bahwa perutnya membesar karena pola makan yang tidak terkontrol dan minum air dingin. Rasa takut pun menyelimutinya, karena dia menyadari bahwa rahasia yang telah digenggamnya selama ini akan terbongkar, khususnya kepada istri MRD. "Awalnya, korban tidak ingin membuka kasus ini karena ia khawatir akan dampaknya terhadap biaya sekolah yang selama ini ditanggung oleh istri MRD. Namun, setelah kejadian ini terungkap, keluarga berkumpul dan istri MRD berjanji untuk menikahkan korban dengan anaknya, yaitu SNH," ungkap Feriana.

    Apa dialaminya, tidak mau disampaikan kepada orang lain. Termasuk tantenya sendiri. Tapi, diduga stress mengetahui dirinya hamil dan dan pernah berpikir untuk bunuh diri setelah mengetahui bahwa dirinya hamil. Feriana mengungkapkan sempat menolak, apa dialaminya dilaporkan ke polisi. Namun, pihak sekolah melakukan kordinasi dengan Polda Sumut dan melakukan penyelidikan hingga menangkap MRD. Feriana mengatakan petugas kepolisian bersama pihak sekolah menetapkan korban di rumah aman, sembari dilakukan pemantauan kesehatan dan kehamilannya. "Pada awalnya, korban mengalami stres dan trauma yang sangat berat. Ia bahkan pernah berpikir untuk bunuh diri setelah mengetahui bahwa dirinya hamil. Sejauh ini, kondisi korban sudah sedikit membaik," jelas Feriana.

    Sumber : Viva.co.id
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini