• Jelajahi

    Copyright © Raimas86
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Pemerintah Diminta Genjot Kebijakan Ini demi Pertumbuhan Ekonomi

    Raimas86
    Senin, 07 Juli 2025, Juli 07, 2025 WIB Last Updated 2025-07-07T03:08:30Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Jakarta, Raimas86.info



    Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tidak mencapai 5%, yakni hanya 4,87%. Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, mengatakan menilai perlu dioptimalkan melalui koordinasi kebijakan yang lebih solid.



    Dia pun menyebut untuk mendorong perekonomian pentingnya sinergi antara Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mendorong stimulus ekonomi.



    Menurut Misbakhun, pertumbuhan ekonomi di tengah dinamika geopolitik global dan ketidakpastian pasar keuangan memerlukan langkah-langkah antisipatif.



    "Koordinasi antara BI, OJK, dan Kemenkeu menjadi kunci untuk memastikan kebijakan moneter, stabilitas sektor keuangan, dan stimulus fiskal berjalan selaras guna mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan," ujar dia dalam keterangannya, dikutip Minggu (6/7/2025).



    Lebih lanjut, Misbakhun menekankan perlunya kebijakan moneter serta fiskal yang akseleratif dan responsif terhadap perkembangan ekonomi global, termasuk fluktuasi nilai tukar dan inflasi yang stabil untuk mendongkrak produktivitas ekonomi.



    Ia juga mendorong peningkatan peran OJK dalam memperkuat ketahanan sektor perbankan dan non-bank, serta optimalisasi instrumen fiskal oleh Kemenkeu untuk mendukung daya beli masyarakat dan investasi.



    Dia mengatakan Komisi XI DPR RI telah berkomitmen untuk terus memantau dan mendorong kolaborasi antarlembaga tersebut guna menciptakan iklim ekonomi yang kondusif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.



    "Pertumbuhan 4,87% di Triwulan I 2025 adalah modal baik, tetapi kita harus memastikan momentum ini terus terjaga dengan kebijakan yang tepat, termasuk pengendalian inflasi yang kompetitif, stabilisasi nilai tukar, dan percepatan penyaluran kredit UMKM," tutup Misbakhun.





    Sumber: fakta62.info
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini